Minggu, 07 Oktober 2012

Minyak Gondopuro ( Winter Green )



Minyak gondopuro sering digunakan sebagai minyak gosok dan banyak di jual di pasaran. Minyak gondopuro pasaran (minyak pasaran) mengandung metil salisilat 80-90 %. Asam salisilat hasil hidrolisis dari metil salisilat sudah lama digunakan untuk bahan dasar pembuatan aspirin. Metil salisilat dapat digunakan langsung sebagai bahan dasar sintesis flavonoid, tanpa harus dikonversi terlebih dahulu (Futwenbun, 2001).
Minyak gondopuro perdagangan mengandung 90% metil salisilat, sehingga 1 tonnya menghasilkan 900 kg metil salisilat. Data laboratorium menunjukkan  10 gram metil salisilat dapat menghasilkan 5,4 gram flavon.



 


lib.ugm.ac.id/digitasi/upload/962_pp0911126.pdf


8 komentar:

  1. Pada artikel diatas, minyak gondopuro mengandung metil salisilat.
    Jelaskan bagaimana metil salisilat dapat digunakan langsung sebagai bahan dasar sintesis flavonoid, tanpa harus dikonversi terlebih dahulu?

    BalasHapus
  2. Gandapura (Gaultheria fragrantissima) merupakan tanaman minyak atsiri yang cukup potensial, karena mengandung metil salisilat sangat tinggi yang banyak digunakan dalam industri makanan, minuman, farmasi dan kosmetik. Pada pengolahan bahan baku (daun) digunakan metode pelayuan 2, 3 dan 5 hari untuk melihat pengaruhnya terhadap kadar minyak atsiri dan metil salisilat, kualitas bahan baku seperti kadar abu, kadar abu tak larut asam, kadar sari yang larut dalam air dan alkohol. Pembuatan ekstrak menggunakan 3 jenis pelarut, yaitu metanol, etil asetat dan heksan. Hasil pengolahan terhadap daun sebelum proses penyulingan menunjukkan bahwa lama pelayuan mempengaruhi kadar minyak atsiri, dimana semakin lama proses pelayuan menurunkan kadar minyak atsirinya. Untuk kadar metil salisilat dalam 2 hari pelayuan kadarnya masih konstan, tetapi akan menurun sampai 80% setelah 5 hari pelayuan. Kadar sari yang larut dalam air dan alkohol ternyata cukup tinggi. Dari skrining fitokimia terhadap 3 jenis ekstrak ternyata ekstrak etil asetat dan metanol mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, glikosida, saponin dan tannin, sedangkan untuk ekstrak heksan hanya mengandung glikosida dan alkaloid.

    http://minyakatsiriindonesia.wordpress.com/minyak-gandapura/hernani/

    BalasHapus
  3. KESIMPULAN DAN SARAN

    Pelayuan daun gandapura selama 2 hari sebelum dilakukan penyulingan lebih baik dari pada pelayuan selama 3 dan 5 hari, karena mempunyai kadar minyak atsiri (0,94%) dan metil salisilatnya cukup tinggi (97,60%). Rendemen ekstrak tertinggi diperoleh dari ekstrak metanol (12,50%) diikuti oleh etil asetat (3,76%) dan heksan (1,99%). Hasil analisis fitokimia menunjukkan bahwa ekstrak metanol daun gandapura mengandung senyawa golongan alkaloid, flavonoid, glikosida, saponin dan tannin, Ekstrak etil asetat mengandung senyawa glikosida, flavonoid, tanin dan alkaloid.

    Ekstrak metanol mempunyai efek herbisida/daya hambat 42 – 70% lebih baik dari pada ekstrak etil asetat 33 – 70%, heksan 36 – 80%, minyak atsiri 24,80 – 100% dan minyak sintetis 16,22 – 99,72%. Senyawa yang sangat berperan dalam proses menghambat pertunasan adalah metil salisilat.

    Disarankan agar dilakukan penelitian lebih lanjut untuk membuat formula herbisida, karena secara in vitro mempunyai daya hambat yang cukup tinggi.
    http://minyakatsiriindonesia.wordpress.com/minyak-gandapura/hernani/

    BalasHapus
  4. Gandapura (Gaultheria fragrantissima) merupakan tanaman minyak atsiri yang cukup potensial, karena mengandung metil salisilat sangat tinggi yang banyak digunakan dalam industri makanan, minuman, farmasi dan kosmetik. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari proses pengolahan, fitokimia, kadar minyak atsiri dan daya herbisida dari daun gandapura, baik dalam bentuk ekstrak ataupun minyak. Pada pengolahan bahan baku digunakan metode pelayuan 2, 3 dan 5 hari untuk melihat pengaruhnya terhadap kadar minyak atsiri dan metil salisilat, kualitas bahan baku seperti kadar abu, kadar abu tak larut asam, kadar sari yang larut dalam air dan alkohol.
    Hasil pengolahan terhadap daun sebelum proses penyulingan menunjukkan bahwa lama pelayuan mempengaruhi kadar minyak atsiri, dimana semakin lama proses pelayuan menurunkan kadar minyak atsirinya. Untuk kadar metil salisilat dalam 2 hari pelayuan kadarnya masih konstan, tetapi akan menurun sampai 80% setelah 5 hari pelayuan. Kadar sari yang larut dalam air dan alkohol ternyata cukup tinggi. Dari skrining fitokimia terhadap 3 jenis ekstrak ternyata ekstrak etil asetat dan metanol mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, glikosida, saponin dan tannin, sedangkan untuk ekstrak heksan hanya mengandung glikosida dan alkaloid.
    invisa menunjukkan bahwa ekstrak dan minyak atsiri dapat menghambat pertumbuhan tunas dengan kisaran 42 – 70%; 33 – 70,12%; 36,88 – 80,55%; 24,8 – 100% dan 99,67% masing-masing untuk ekstrak metanol, etil asetat, heksan, minyak atsiri dan minyak atsiri sintetis. Komponen utama minyak atsiri adalah metil salisilat dengan limpahan mencapai 97%, sedangkan dalam ekstrak metanol kadarnya hanya sekitar 3,66%
    Komponen utama dari minyak atsirinya adalah metil salisilat, jumlahnya dapat mencapai 93% . Senyawa metil salisilat merupakan metil ester dari asam asetil salisilat, bersifat sangat iritasi dan toksik, namun bila masih terikat dalam tanaman aslinya tidak berbahaya .Senyawa ini terbentuk dari proses fermentasi enzim primeverosida untuk memutus rantai glikosida metil salisilat, kemudian metil salisilat akan terpisah dari glikosidanya. Untuk memenuhi kebutuhan dalam industri, dapat dibuat minyak gandapura secara sintetik atau minyak atsiri hasil penyulingan dari ranting dan kulit batang kayu Betula lenta dari famili Betulaceae.

    http://minyakatsiriindonesia.wordpress.com/minyak-gandapura/hernani/

    BalasHapus
  5. Gandapura merupakan tanaman minyak atsiri yang cukup potensial, karena mengandung metil salisilat sangat tinggi yang banyak digunakan dalam industri makanan, minuman, farmasi dan kosmetik. pada pengolahan bahan baku digunakan metode pelayauan 2,3 dan 5 hari untuk melihat pengaruhnya terhadap kadar minyak atsiri dan metil salisilat, kualitas bahan baku seperti kadar abu, kadar abu tak larut asam, kadar sari yang larut dalam air dan alkohol.(dEPKES, 1989). Pembuatan ekstrak menggunakan 3 jenis pelarut, yaitu metanol, etil asetat dan heksan. Hasil pengolahan terhadap daun sebelum proses penyulingan menunjukkan bahwa lama pelayuan mempengaruhi kadar minyak atsiri, dimana semakin lama proses pelayuan menurunkan kadar minyak atsirinya. untuk kadar metil salisilat dalam 2 hari pelayuan kadarnya masih konstan, tetapi akan menurun sampai 80% setelah 5 hari pelayuan. Kadar sari yang larut dalam air dan alkohol ternyata cukup tinggi.itu lah sebabnya tidak di konversi terlebih dahulu karena di lihat dari lama pelayuan juga kan berpengaruh terhadap kadar metil salisilat. Kualitas minyak atsiri sangat ditentukan olek kandungan metil salisilatnya sebagai komponen utama, semakin tinggi kadarnya akan semakin baik kualitas minyak tersebut.

    http://industri18andriankartawinata.blog.mercubuana.ac.id/2011/07/09/gandapura-3/

    BalasHapus
    Balasan
    1. Metil salisilat adalahkomponen utama obat gosok pada minyak angin. Metil salisilat terkandung dalam minyakgandapura (Gaultheria Fragrantissima) yangmerupakan tanaman minyak astiri yang cukup potensial dan terkandung pada minyakaromatic dari bunga, daun, dan kulit batangtumbuhan lainnya. Didalam tubuh, metalsalisilat di hidrolisis menjadi asam salisilat yangmempunyai efek serupa dengan aspirin.

      metil salisilat merupakan salah satu bahan baku utama dalam pembuatan balsem. Selain dapatdiperoleh dari alam, metal salisilat juga dapat dibuat secara sintetik dari reaksi asam salisilatdengan methanol menggunakan katalis asam sulfat pekat.Reaksi dilakukan dalam sebuah reaktor kecil berkapasitas 1 liter denganmemasukkan beberapa senyawa zat denganmenggunakan temperatur 750C, 850C, 950C,1050C dan 1150C dengan memakai sistempengadukan secara kontinyu dalam waktu 2 jam putaran pengadukkan 3 rpm. Hasil diambil setelah proses berlangsung dengan kapasitas750 ml metil salisilat.Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahuipembuatan metil salisilat dengan melihatpengaruh suhu terhadap konversi dengan yieldmetil salisilat.


      http://id.scribd.com/doc/83237253/metil-salisilat

      Hapus
  6. Gandapura ( Gaultheria fragran-tissima ) merupakan tanaman minyak atsiri yang cukup potensial, karena mengandung metil salisilat sangat tinggi yang banyak digunakan dalam industri makanan,minuman, farmasi dan kosmetik. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari proses pengolahan, fitokimia, kadar minyak atsiri dan daya herbisida dari daun gandapura,baik dalam bentuk ekstrak ataupun minyak.Pada pengolahan bahan baku digunakan metode pelayuan 2, 3 dan 5 hari untuk melihat pengaruhnya terhadap kadar minyak atsiri dan metil salisilat, kualitas bahan bakuseperti kadar abu, kadar abu tak larut asam,kadar sari yang larut dalam air dan alkohol.Untuk fitokimia digunakan metode MMI(Depkes, 1989). Pembuatan ekstrak menggunakan 3 jenis pelarut, yaitu metanol,etil asetat dan heksan. Uji daya herbisidasecara in vitro terhadap Mimosa invisa menggunakan modifikasi metodeMilliskiewiez at al. (1992) dan Nezu at al. (1996). Hasil pengolahan terhadap daunsebelum proses penyulingan menunjukkan bahwa lama pelayuan mempengaruhi kadarminyak atsiri, dimana semakin lama prosespelayuan menurunkan kadar minyak atsirinya. Untuk kadar metil salisilat dalam 2hari pelayuan kadarnya masih konstan,tetapi akan menurun sampai 80% setelah 5hari pelayuan. Kadar sari yang larut dalamair dan alkohol ternyata cukup tinggi. Dariskrining fitokimia terhadap 3 jenis ekstrak ternyata ekstrak etil asetat dan metanolmengandung senyawa alkaloid, flavonoid,glikosida, saponin dan tannin, sedang kanuntuk ekstrak heksan hanya mengandungglikosida dan alkaloid. Hasil uji aktifitas herbisida secara invitro terhadap M. invisa menunjukkan bahwa ekstrak dan minyak atsiri dapat menghambat pertumbuhan tunasdengan kisaran 42 - 70%; 33 - 70,12%;36,88 - 80,55%; 24,8 - 100% dan 99,67%masing-masing untuk ekstrak metanol, etilasetat, heksan, minyak atsiri dan minyak atsiri sintetis. Komponen utama minyak atsiri adalah metil salisilat dengan limpahanmencapai 97%, sedangkan dalam ekstrak metanol kadarnya hanya sekitar 3,66%.

    http://www.scribd.com/doc/70844062/aPengolahanFitokimiaMinyakAtsiridanDayaHerbisida

    BalasHapus
  7. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus