Rimpang bengle dapat
digunakan sebagai obat tradisional, diantaranya sebagai penghangat badan,
peluruh kentut (karminatiP, peluruh dahak (expectorant), pembersih darah,
pencahar (laksan) dan obat cacing (vermifuge). Rimpang bengle mempunyai
aktivitas sebagai antioksidan dan antiinflamasi. Selain itu, rimpang bengle
juga mempunyai efek insektisida yang lebih kuat dibandingkan dengan
spesies-spesies Zingiberaceae lainnya. Berdasarkan beberapa penelitian
sebelumnya dilaporkan bahwa senyawa-senyawa yang telah berhasil diisolasi dari
rimpang bengle antara lain senyawa minyak atsiri, kurkuminoid dari ekstrak
aseton, dan fenilbutenoid dari ekstrak metanol.
Serbuk rimpang bengle
dimaserasi dengan pelarut etil asetat selama 3 X 24 jam hingga diperoleh
ekstrak kasar berwama coklat tua. Uji golongan dilakukan terhadap ekstrak kasar
untuk mengetahui golongan senyawa yang terdapat di dalamnya. Pemisahan senyawa
dalam ekstrak kasar etil asetat dilakukan dengan kromatografi kolom vakum
menggunakan pelarut n-heksana—etil asetat (1 : 1) dan diperoleh lima fraksi
utama, yaitu fraksi A, B, C, D, dan E. Fraksi A mempunyai noda ungu berwarna
ungu yang tampak dengan pereaksi semprot H2SO4 10 % dalam metanol. Pereaksi ini
digunakan untuk mengidentifikasi senyawa golongan terpenoid.
Mengapa pereaksi semprot yang digunakan H2SO4 10 % ? Bagaimana jika menggunakan H2SO4 20 % atau 5 % , apakah berpengaruh terhadap senyawa yang dihasilkan ?
BalasHapusSebelumnya akan kita telusuri bagaimana pereaksi-pereaksi pada senyawa metabolit sekunder :
BalasHapus-flavonoid : pereaksi shinoda dan NaOH 10%.
-alkaloid : pereaksi wagner, pereaksi meyer, dragendrof.
-steroid dan terpenoid : preaksi lieberman-buchard.
cara membuat pereaksi LB :
5 ml asamasetat anhidrat ditambah 5 ml asam sulfat pekat pelan-pelan, kemudian dengan hati-hati pula ditambah etanol absolut sampai volume 50 ml, lalu didinginkan dengan air es. Pereaksi ini harus dibuat baru. Lempeng yang telah disemprot dipanaskan 100o selama 5-10 menit, diamati dibawah sinar UV-366 nm.
Jadi intinya : jenis konsentrasi yang digunakan sangat bergantung pada hasil reaksi (warna, suhu,dll), jadi perbedaan senyawa yang digunakan juga berpengaruh terhadap hasil reaksi.
konsetrasi sangat berpengaruh pada senyawa yang dihasilkan karena semakin tinggi dan rendahnya suatu konsentrasi akan menghasilkan warna dan suhu yang berbeda
BalasHapus