Pengolahan
Minyak Gaharu
Sebelum dijadikan bahan baku parfum, gaharu harus diolah terlebih dahulu untuk mendapatkan minyak dan senyawa
aromatik yang terkandung di dalamnya.
Sebagian kayu gaharu dapat dijual ke ahli penyulingan minyak yang biasanya menggunakan teknik distilasi
uap atau air untuk mengekstraksi minyak
dari kayu tersebut. Untuk mendapatkan minyak gaharu dengan distilasi
air, kayu
gaharu direndam dalam air kemudian dipindahkan ke dalam suatu tempat untuk
menguapkan air hingga minyak yang terkandung keluar ke permukaan wadah dan
senyawa aromatik yang menguap dapat dikumpulkan secara terpisah. Teknik
distilasi uap menggunakan potongan gaharu yang dimasukkan ke dalam peralatan distilasi
uap. Tenaga uap
yang menyebabkan sel tanaman dapat terbuka dan minyak dan senyawa aromatik untuk parfum dapat keluar. Uap air akan membawa senyawa aromatik
tersebut kemudian melalui tempat pendinginan yang membuatnya terkondensasi
kembali menjadi cairan. Cairan yang berisi campuran air dan minyak akan
dipisahkan hingga terbentuk lapisan minyak di bagian atas dan air di bawah.
Salah satu metode digunakan saat ini adalah ekstraksi dengan [[superkritikal CO2]],
yaitu CO2 cair yang terbentuk karena tekanan tinggi.CO2
cair berfungsi sebagai pelarut aromatik yang digunakan untuk ekstraksi
minyak gaharu. Metode ini menguntungkan karena tidak terdapat residu yang tersisa, CO2 dapat dengan mudah diuapkan
saat berbentuk gas pada suhu
dan tekanan normal.
http://id.wikipedia.org/wiki/Gaharu